Subandri: “Jaga tempat, jaga sikap”



Misterius Pos-Sejak dua pekan terakhir, ada pemandangan baru di area kampus. Keberadaan kursi  berderet rapi di area kantor  memberikan kesan yang berbeda. Dulu tidak ada, sekarang ada. Kursi-kursi  yang panjangnya sekitar dua meter tersebut sengaja diletakkan di samping kantor karyawan, sebelah utara, menjelang pelaksanaan Ujian Tengah Semester (13/04) kemarin. Terlihat banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang antusias menggunakannya. Sembari menunggu antrian yang melelahkan, baik di BAAK maupun di Bagian Keuangan, nampak mahasiswa asyik duduk di kursi yang tersedia.

Pasca UTS, kursi yang berderet di area kantor lengang kembali. Meski ada satu dua mahasiswa yang duduk, tetap saja kursi yang ada kurang berguna, mubaddzir. Sedang dilain pihak ada satu dua antara mahasiswa dan mahasiswi yang terlihat duduk terlalu dekat. “Mereka duduk terlalu dekat dan di ketahui oleh Ketua, ini tidak bagus,” ujar Subandri petugas Keamanan dan Ketertiban Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid kepada Misterius Pos. “Akhirnya kursi yang awalnya berada di area kantor, oleh ketua disuruh pindah ke depan ruang 1, 2 dan 3,” lanjut Subandri.
Siang itu (16/4) Kursi tampak digotong oleh beberapa mahasiswa sesuai dengan anjuran ketua STT Nurul Jadid, yang menganjurkan untuk diletakkan di depan ruang 1, 2, dan 3 melalui Agus karyawan STT Nurul Jadid.  Empat hari kemudian (20/4)  kursi baru tersebut pun di tata rapi lengkap dengan peraturan-peraturannya. Tempat duduk khusus mahasiswa di depan ruang 1, dengan 3 kursi. Tempat duduk khusus mahasiswi, diletakkan di depan  ruang 2, 2 kursi, dan di depan ruang 3, 2 kursi.
Kendati telah dibagi dan dipisah, namun tetap saja ditemui mahasiswi yang suka duduk di tempat duduk yang bukan untuknya, dia duduk di tempat khusus mahasiswa, pun sebaliknya.  Atas persoalan ini, “Saya suruh pindah,” komentar Subandri  ketika dimintai keterangan oleh Misterius Pos.
“Kan tidak ada putra jadi tidak apa-apa duduk disini,” kilah salah satu mahasiswi yang duduk di tempat duduk khusus mahasiswa. Menganggapi itu, Subandri memberikan penjelasan ketika di temui di depan ruang 1. “Kalau tidak ada putra, ok tidak masalah, tapi kalau ada putra, walaupun satu, putri harus pindah. Jaga tempat, jaga sikaplah. Kita harus sama-sama mengerti, kita ini ada dimana, sehingga kita bisa menjaga sikap baiknya bagaimana,” tandasnya kepada Misterius Pos.
Menurut Subandri, hal negatif lain yang dia lihat, dengan adanya kursi di depan ruang 1, 2, dan 3, yakni masih banyaknya mahasiswi yang mengoperasikan laptop, duduk di kursi sambil nge-cas di wasilah yang ada di sekitar pompa air. “Nah kabelnya mengganggu jalan, sehingga tidak sedikit ada mahasiswa yang lewat, lalu kakinya tersangkut kabel  laptop,” terang pria yang tinggal di desa Tanjung ini.
Di samping itu, “Jika ada yang akan meminjam sesuatu antara putra-putri, tolonglah barang yang dimaksud ditaruh dulu di bawah, baru di ambil oleh si peminjam. Jangan diberikan langsung dari tangan ke tangan antara putra dan putri,” Pungkas Subandri. (JZ)

0 komentar:

BAGI YANG INGIN MENYUMBANGKAN TULISAN, BAIK BERUPA BERITA, OPINI, TUTORIAL, PUISI, CERPEN ATAUPUN YANG LAINNYA, BISA LANGSUNG DI KIRIMKAN KE E-MAIL | misteriuspos@gmail.com | ATAU BISA LANGSUNG BERGABUNG DENGAN KAMI DI GRUP FACEBOOK misterius pos