MISTERIUS POS > LAYAKNYA SEBUAH PERUSAHAAN PROFESIONAL

Berawal Dari Ide Yang Sangat Sederhana Lambat Laun Menjadi Pusat Informasi Seputar Kampus .

MISTERIUS POS

Koran Harian Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.

LPM ALGHORIZM

Merupakan Lembaga Penerbitan Majalah yang membawahi Misterius Pos.

Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid

Merupakan Perguruan Tinggi yang menaungi LPM ALGHORIZM yang sekaligus menaungi Misterius Pos.

Kru Misterius Pos

Kru Misterius Pos sedang melaksanakan rapat redaksi di gedung STT Nurul Jadid.

KANTOR REDAKSI

kantor redaksi misterius pos terletak di area kampus STT Nurul Jadid Paiton Probolinggo .

Tetap Semangat dan Terus Berkarya

Kalimat yang selalu menjadi pegangan Kru misterius pos.

Latest Articles

Tempat Tidur Tidak Cukup, Peserta Ordik Mengeluh



MISTERIUS POS – BESOK (Hari ini) adalah pelaksanaan Ordik terakhir di Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid. Namun masih banyak ditemukan keluh kesah peserta disana sini. Hal itu terkait tentang ruang kelas yang telah disediakan oleh panitia untuk penginapan peserta putra yang tidak memadai. Sebenarnya sudah ada  3 ruang kelas yang disediakan oleh panitia Ordik yaitu ruang 1, 2 dan  3. Kendati demikian ketiga ruang itu tidak cukup untuk menampung seluruh jumlah peserta Ordik putra yang berjumlah 298 orang. Akibatnya sebagian dari jumlah keseluruhan peserta yang tidak kebagian tempat harus tidur di luar ruangan.
Dari hasil pantauan Misterius Pos ada sekitar 70 peserta ordik yang tidur di luar tempat yang telah panitia siapkan. Beberapa tempat tersebut diantaranya; di depan perpustakaan, depan ruang lab komputer, lab 1, lab 2, dan lab 3, serta ada juga yang tidur di tengah-tengah halaman kampus atau yang biasa disebut taman kampus oleh Mahasiswa STT Nurul Jadid.
Di samping itu, kondisi kipas angin yang mati, sehingga ruangan menjadi sumuk dan di tambah lagi peserta ordik yang berdesak-desakan saat tidur. Maka dari itu saya lebih memilih tidur di luar”, ujar Ari peserta Ordik asal bondowoso saat di wawancarai oleh Reporter Misterius Pos.
            Teman Ari yang duduk bareng Ari menambahkan, “Ya dikatakan senang ya tidak senang, tetapi kami tidak terlalu kecewa, mungkin panitia sudah berusaha sebaik mungkin,” kata Horik Alamsyah, peserta Ordik. “Ada sedikit pesan untuk beberapa panitia Ordik kali ini yaitu untuk tahun depan supaya lebih dikondisikan lagi masalah tempat tidur peserta putra ini”, tambahnya ketika kepada Misterius Pos. “Mungkin hal tersebut juga baik untuk meningkatkan mentalitas calon mahasiswa ketika di masa perkuliahan nanti”, saut Bahrawi peserta Ordik yang juga berada di tempat.
Di lain pihak, Zainul Asrori, Presiden BEM STT Nurul Jadid ketika dimintai keterangan menjelaskan, panitia sudah memprediksi tiga tempat ruangan yang telah kami sediakan itu sudah bisa mewadahi seluruh peserta Ordik putra, asalkan peserta ordik tidurnya teratur. Tapi, karena pengkondisian panitia Ordik lemah sehingga teman-teman disini sebagian ada yang tidur di luar ruangan,Katanya

 Zainul melanjutkan, ketika mengaca ordik tahun lalu, ada sebagian yang juga tidur di luar ruangan, itupun yang di sediakan adalah lima ruangan, untuk pesertanya pun lebih banyak tahun yang lalu. Kalau tahun 2012, ada  lima tempat yang kami sediakan. Ruang 1, 2, 3, 4, dan ruang 5. Tapi, teman-teman peserta enggan untuk tidur di dalam ruangan. “Sama halnya dengan Ordik 2013 ini, mungkin karena ruangan itu pengap juga lantaran peluknya peserta yang tidur di dalam”.  Papar Zainul Asrori saat berada di depan kantor redaksi Alghorizm. (AA)

Ghalib: Semangat Tidak Cukup, Harus Ada Aksi.

MISTERIUS POSTIM Solite Studio asal Universitas Trunjoyo Madura (UTM) adalah tim yang membuat nama Indonesia harum di pentas internasional dengan berhasil menjadi juara 2 lomba pembuatan game tingkat dunia, dalam pentas Imagine Cup 2013 Woldwide Final di Rusia yang diadakan oleh Microsoft. Kemengan ini adalah yang pertama kali di dapat tim asal Indonesia  setelah 7 tahun berturut-turut ikut. Untuk Asia sendiri, Indonesia mengalahkan Jepang yang notabenenya negara maju dalam persoalan teknologi.
Asadullohil Ghalib Kubat, team leader dari Solite Studio kali ini hadir di kampus STT Nurul Jadid untuk pertama kalinya. Kedatangan Ghalib ini dalam rangka mengisi acara seminar motivasi dalam rangkaian acara pelaksanaan Ordik (Orientasi pendidikan) STT Nurul Jadid pada tanggal 12 September 2013, hari Kamis.
Ketika di temui Misterius Pos di Lantai II Wisma Tamu Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ghalib mengaku senang dan sangat merasa terhormat dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, khususnya untuk memenuhi undangan panitia Ordik dan ketua BEM Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid. Ghalib mengaku dia juga salah satu jebolan pesantren, tepatnya Pondok Pessantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang . “Saya 6 tahun mondok, mulai dari Tsanawiyah hingga Aliyah. Jadi pas saya di undang ke pesantren ya senang, soalnya saya juga dari pesantren,” tutur ghalib.
Ghalib juga menuturkan kalau penjemputan yang dilakukan panitia ordik cukup baik, karena tidak membuat dia bingung harus naik apa, kemana dan turun dimana.”baik, karena kami sudah diberi tahu sebelumnya” kata pria umur 23 tahun ini.
Untuk masalah  materi yang akan di sampaikan dalam acara Ordik, Gholib mengaku sudah lama mempersiapkannya, karena setelah dia menjadi juara 2 dunia dia sering di undang untuk ngisi acara-acara seperti ini di beberapa tempat di Jawa Timur, seperti di Surabaya, Gresik.  “Persiapannya udah lama, karena udah sering ngisi dimana-mana” imbuh pria asal Bangkalan, Madura tersebut.
Ghalib menambahkan dalam acara nanti (Hari ini), dia akan memberikan motivasi kepada mahasiswa baru STT Nurul Jadid supaya tidak tidak minder terhadap orang-orang yang hidupnya lebih elite. Meskipun kita hidup di lingkungan pondok. Dan  dia  juga akan sedikit bercerita tentang perjalanan tim Solite Studio, mulai dari kapan di dirikan, dimana saja ikut lomba dan dimana tim Solite Studio ini jadi juara, hingga bisa menjadi yang terbaik di tanah air ini dan terbaik ke-2 di dunia. “Dari manapun kita berasal,  kita jangan pernah minder dan takut untuk bermimpi, dari daerah terpencil sekalipun kita tetap bisa kalau kita punya keinginan” tuturnya. Lanjut Ghalib, apapun pekerjaan kita kalau ditekuni pasti sukses.
Dalam kunjungan pertamanya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, khususnya kampus STT Nurul Jadid ini Ghalib berpesan kepada mahasiswa STT Nurul Jadid, kalau cuma semangat tidak cukup, harus ada aksi, aksipun tidaklah cukup tanpa adanya kerja keras. “Harus punya semangat, punya semangat harus punya aksi, punya aksi harus punya kerja keras,” pungkas leader tim Solite Studio itu kepada Misterius Pos. (AG)


Shoot



“Mereka memberikan ini.” Ricky membuyarkan kekhawatiran keempatnya. L.joe, Niel, ChunJi, dan WooYon. Keempatnya serempak menoleh kearah Ricky. Yang ditolehi hanya menyerahkan sebuah flashdisk.
“Apa isinya?” Tanya Niel.
“Entahlah, mungkin bias menjadi petunjuk dimana ChangJo, atau mungkin ini malah permainan mereka.” Jawab Ricky.
“Ayo kita lihat.” Ucap L.joe.

Subandri: “Jaga tempat, jaga sikap”



Misterius Pos-Sejak dua pekan terakhir, ada pemandangan baru di area kampus. Keberadaan kursi  berderet rapi di area kantor  memberikan kesan yang berbeda. Dulu tidak ada, sekarang ada. Kursi-kursi  yang panjangnya sekitar dua meter tersebut sengaja diletakkan di samping kantor karyawan, sebelah utara, menjelang pelaksanaan Ujian Tengah Semester (13/04) kemarin. Terlihat banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang antusias menggunakannya. Sembari menunggu antrian yang melelahkan, baik di BAAK maupun di Bagian Keuangan, nampak mahasiswa asyik duduk di kursi yang tersedia.

Sukron, Si Pemilik Nilai IP 4,00



“Saya sendiri tidak tahu, kenapa saya mendapakan nilai IP 4,00. Yang saya lakukan hanya bersabar, berdoa, ikhtiar, serta selalu mengingat, bahwa tujuan utama saya adalah mencari ilmu. Sehingga saya dapat ikhlas dalam menjalani semuanya, baik itu tugas kuliah ataupun kesadaran saya dalam belajar secara tekun.”

Pelatihan JIBAS, Rektor Acungkan Jempol



PAITON, MISTERIUS POS – Senin (22/4) pagi, suasana kampus berbeda dengan hari-hari biasanya, gedung perkuliahan lantai dua dialih fungsikan menjadi Auditorium oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Studi Komputer (UKM PUSDIKOM), untuk menggelar pelatihan Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah (JIBAS).

JIBAS, Aplikasi Sistem Informasi Akademik yang Pantas



“Buat program tidak harus Programmer, jual program tidak harus bisa program,”  slogan ini terpajang rapi pada brosur Pelatihan Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah (JIBAS) yang di gelar oleh UKM PUSDIKOM Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid pada hari senin (22/4) kemarin.
UKM PUSDIKOM telah berhasil menggelar pelatihan JIBAS, pelatihan yang sebenarnya hanya memperkenalkan sebuah sistem informasi akademik ini berlangsung meriah. Antusias mahasiswa untuk mengikuti pelatihan ini juga bisa dikatakan luar biasa, hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta yang mencapai 107 orang.
BAGI YANG INGIN MENYUMBANGKAN TULISAN, BAIK BERUPA BERITA, OPINI, TUTORIAL, PUISI, CERPEN ATAUPUN YANG LAINNYA, BISA LANGSUNG DI KIRIMKAN KE E-MAIL | misteriuspos@gmail.com | ATAU BISA LANGSUNG BERGABUNG DENGAN KAMI DI GRUP FACEBOOK misterius pos