Shoot



“Mereka memberikan ini.” Ricky membuyarkan kekhawatiran keempatnya. L.joe, Niel, ChunJi, dan WooYon. Keempatnya serempak menoleh kearah Ricky. Yang ditolehi hanya menyerahkan sebuah flashdisk.
“Apa isinya?” Tanya Niel.
“Entahlah, mungkin bias menjadi petunjuk dimana ChangJo, atau mungkin ini malah permainan mereka.” Jawab Ricky.
“Ayo kita lihat.” Ucap L.joe.

* * *
            “Arghh!” Suara rintih terdengar, disambut dengan satu pukulan lagi. Itu suara rintih ChangJo. Darah sudah menguasai sebagian wajahnya. Kesakitan tak kalah ikut campur menghampirinya bersamaan dengan pukulan yang dating bertubi-tubi. Dileher ChangJo tergantung papan bertuliskan ‘100 juta’.
            “Sediakan uang itu jika ingin teman kalian kembali.” Ucap salah seorang dari komplotan penyiksa ChangJo.
            “Kami tunggu 5 hari lagi di stsiun bawah tanah. Jika kalian tidak datang dan membawa uang itu, kami akan berpesta dengan ChangJo busuk.” Ucap salah seorang lain disambut dengan gelak tawa lainnya.
* * *
            Video itu berakhir. L.joe dan yang lainnya bisa melihat dengan jelas siapa penculik ChangJo. Musuh besar mereka. YoSeob, DuJun, GiKwang, JunHyung, HyunSeung, Dan DongWoon.
            “Dari mana kita mendapatkan uang sebanyak itu?” Tanya ChunJi memecah keheningan.
            “Kau seperti lupa siapa kita.” Ucap WooYon. “Kita ini TeenTop, Gangster paling ditakuti, musuh besar Beast, Gangster paling tidak beradab.”
            “Lalu apa hubungannya dengan uang 100 juta?” Tanya ChunJi.
            Hampir saja WooYon melepas tinju bebasnya ke arah ChunJi jika L.joe tidak mengeluarkan kata-katanya. “Kita akan membobol brankas Bank.”
* * *
            “Sepertinya kita tak prlu membobol brankas Bank besok.” Ucap Ricky disambut ekspresi mlongo keempat temannya.
            “Kenapa bisa begitu?” Tanya L.joe.
            “Apa kalian lupa? Ini hari jumat, malam nanti saatnya mobil mereka memindahkan uang-uang itu ke brankas. Aku yakin uang di dalamnya lebih dari cukup untuk menebus lima ChangJo sekalipun.” Lanjut Ricky.
            L.joe, Niel, ChunJi, Dan WooYon saling pandang. Kemudian senyum mengembang di bibir mereka. Dan strategi pun disusun.
* * *
Waktu menunjukkan pukul 21.00, waktu mobil Bank menuju brankas mereka. L.joe sudah siap di menara pemantau—Ia menyebutnya begitu. Ini hanya terjadi sebentar. Hanya sekian detik, sejak ChunJi dan WooYon menghentikan mobil Bank dan membereskan dua orang di dalamnya. Saat ChunJi dan WooYon beraksi, Ricky dan Niel pun beraksi. Menghancurkan gembok yang mengunci pintu belakang mobil Bank dan mengambil uang di dalamnya. Hanya dalam sekian detik, uang ratusan juta sudah ada di tangan mereka.
* * *
Hari yang ditetapkan datang. Gangster TeenTop minus ChangJo, telah siap menjemput ChangJo di stasiun bawah tanah. Disana ChangJo telah menunggu bersama Gangster Beast. L.joe menyerahkan koper berisi uang. GiKwang yang mengambilnya. Bediskusi sebentar dengan YoSeob, Sang Ketua. Tak lama kemudian mereka menyerahkan ChangJo kembali, ChangJo dalam keadaan menyedihkan, penuh darah, dan jalannya tertatih-tatih.
DOR!
Satu tembakan terlepas. Sebenarnya tidak berarti apa-apa kalau saja tidak tepat mengenai ChangJo. Sayang sekali tembakan yang dilepas JunHyung tepat sekali mengenai jantung ChangJo dari arah belakang. ChangJo ambruk. Hanya satu tembakan yang dibalas dengan bertubi-tubi oleh L.joe. disusul bunyi tembakan bertubi-tubi dari lainnya. L.joe pun ikut ambruk.
Aksi baku tembak terus terjadi, hingga tak ada lagi yang berdiri. Sayang sekali YoSoeb yang pengecut masih selamat. YoSeob segera berdiri meninggalkan manusia-manusia yang berserakan. Saat itulah L.joe sadarkan diri, berusaha bangun sekalipun nyeri sekali sekujur tubuhnya.
Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, L.joe mengarahkan pistolnya kea rah YoSeob. Satu tembakan terlepas bebas tepat mengenai YoSeob. Satu tembakan terakhir yang oenakhiri aksi baku tembak. YoSeob mati di tangan L.joe.
* * *
Hal itu hanya terjadi di benak L.joe, kenyataannya ChangJo Selamat, malah sempat berpelukan dengan L.joe, tidak ada satu tembakan yang merenggut nyawa. Akan tetapi setelah itu tempat itu penuh oleh polisi. Dua Gangster terkenal sekarang dikepung. ChangJo sedikit menjauh dari L.joe, kemudian mengeluarkan bros kepolisian.
* * *
            ChangJo sedang berada dalam sebuah ruangan, ia memasukkan sesuatu ke dalam jaketnya.
            “ChangJo kau sedang apa?” Tanya L.joe.
            “Tidak ada. Ayo kita makan.” Jawab ChangJo sambil membawa L.joe keluar ruangan.
* * *
            Tentu saja waktu itu yang dimasukkan kedalam jaketnya adalah bros kepolisian yang sekarang dipegangnya. Batin L.joe. salah satu polisi, memberi hormat pada ChangJo, bebicara sebentar kemudian ChangJo meninggalkan dua Gangster yang sekarang sudah diamankan polisi.
            Inilah kenyataanya. Tidak ada satu tembakan siapa yang menghabisi nyawa siapa. Tidak ada aksi baku tembak dari dua Gangster terkenal. Apa lagi satu tembakan terakhir yang mengakhiri perang. Semua itu tidak pernah terjadi. Karena semua itu hanya ada di benak L.joe.
* * *
Wildy Isnaini
Paiton. 09 April 2013
08.40pm

0 komentar:

BAGI YANG INGIN MENYUMBANGKAN TULISAN, BAIK BERUPA BERITA, OPINI, TUTORIAL, PUISI, CERPEN ATAUPUN YANG LAINNYA, BISA LANGSUNG DI KIRIMKAN KE E-MAIL | misteriuspos@gmail.com | ATAU BISA LANGSUNG BERGABUNG DENGAN KAMI DI GRUP FACEBOOK misterius pos