Kisah Tentang Tugas Akhir Muhammad Faid


“Saya tidak merasa bangga dengan apa yang telah saya raih saat ini, saya akan bangga manakala  sahabat-sahabat di bawah saya bisa mengalahkan kemampuan saya”.
(M. Faid, Peraih TA Terbaik STT NJ, 2011-2012)


Dalam gelap hinggap sosok manja bertadarus di ranjang pengabdian, Mohammad Faid, seseorang tak banyak tingkah dengan perawakan tak begitu gagah sebagaimana impian para wanita. Dia kecil, kurus, tak bisa dibanggakan jika melihat dari luarnya. Berkat kesabaran dan usaha yang menggebu-gebu nuraninya, dengan SMS Gateway-nya, ia mampu menembus ratusan pesaing yang tak kalah hebat dalam mengutak atik perangkat lunak (sofware) di kampusnya, ia terdaftar  sebagai peraih Tugas Akhir (TA) terbaik tahun 2011-2012 di STT NJ. Dan patut baginya membusungkan dada. Namun bukan itu, bukan hasil yang telah mengantarkan dirinya ke zona bahagia lantas ia berbangga-bangga tanpa melihat kebawah. ia tetap rendah hati meski kesuksesan telah ia takhlukkan, dia akan bangga jika adik kelasnya ada yang mampu menandingi kualitas dirinya.

Pembuatan TA.
1.
Suatu ketika, di tahun yang lalau, ketika proses pembuatan Tugas Akhir (TA), Faid terlihat lelah seakan tak ada lagi harap, keberingasan dunia seakan menerkam habis jiwa dan semangatnya. “TA sudah saya buat, tinggal beberapa coding saja yang belum kelar, namun di waktu yang bersamaan, laptop saya hilang,” kata Faid sebagai aisten dosen Kharisman Kholed, ketika berkisah kepada Misterius Pos. Dalam ingin menjadi batu, menggumpal bak cadas di perairan sungai. Pilihan yang teramat pahit untuk ia lewati.
2.
Hasil jerih paya sebagai asisten dosen ia coba uangkan, yang sejatinya tak boleh di ambil, hanya bebas bayar SPP. Laptop ia beli, aktivitas kembali ia lakukan dari muka, tak lama menikmati empuk keyboard laptop barunya, proses pembuatan TA selesai setengah, musibah kembali menggelitik semangatnya. Laptop rusak, tak dapat lagi di perbaiki, mangkrak dibiarkan begitu saja, merona wajah mungilnya. Oh nasib, begitu kejamnya engkau memporak-porandakan hati seorang yang baru saja redah gejolak yang menimpanya.
3.
Dengan kondisi yang tidak setabil, Laptop kesayangan hilang, laptop baru rusak, ingin pinjem kepada teman, tak nyaman takut digunakan. Akhirnya Faid meminta kepada orang tuanya untuk diberikan laptop lagi. Berangkat dari keluarga menengah kebawah yang di hadapkan dengan pilihan teramat pahit untuk ia lewati. Sapi yang selama ini menjadi andalan masa depannya ia jual, ia belikan laptop, berbekal kesabaran dan ketabahan, Mohammad Faid, mahasiswa STT Nurul Jadid, salah satu peraih TA terbaik 2011-2013.

Dalam kondisi penuh keterbatasan, musibah silih berganti, ia tertawakan kejamnya dunia yang menimpa dirinya, ia lawan tanpa mengeluh bahkan mengadu, ia torehkan sejarah di kitab kehidupan. Hanya berbekal keuletan dan kesabaran untuk melewati itu semua. Faid, dengan wajah tak jauh beda dengan pemain bola Indonesia, sedari dulu ia hilangkan penat dengan canda bersama sahabat-sahabatnya, tak jarang ia memberi motivasi atas kepedulian kepada adik-adik tingkatnya. Ia relakan waktu untuk mengisi kajian-kajian program, ia ikhlas terjaga saat diperlukan, keperibadian yang menggetarkan jiwa. Keberaniannya mengilhami jutaan hati, Kecerdasan dan kesederhanannya jadi impian. Mohammad Faid Pahlawan kita.


Lulus dari STTNJ. 2012        
Lulus dari MAN 2 Situbondo. 2007
Lahir tanggal 4 April 1990

0 komentar:

BAGI YANG INGIN MENYUMBANGKAN TULISAN, BAIK BERUPA BERITA, OPINI, TUTORIAL, PUISI, CERPEN ATAUPUN YANG LAINNYA, BISA LANGSUNG DI KIRIMKAN KE E-MAIL | misteriuspos@gmail.com | ATAU BISA LANGSUNG BERGABUNG DENGAN KAMI DI GRUP FACEBOOK misterius pos