Kabar Baik, Inilah Ciri TA Terbaik.
Senin, Misterius Pos- Sudah dua pekan terhitung semenjak dari hari pembekalan Tugas Akhir (TA) (01/03/2013) untuk mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid (STTNJ) sampai sekarang. Namun masih hanya 122 mahasiswa yang baru mengajukan judul TA. Padahal total mahasiswa yang memprogram TA ke Bagian Akademik dan Administrasi Kemahasiswaan (BAAK) berjumlah 209 mahasiswa. “Dari total yang sudah mengajukan itu, 25% masih ditolak”, terang Abd. Karim, Kepala Jurusan Teknik Informatika (Kajur TI) kepada Misterius Pos.
Abd. Karim menjelaskan, ada beberapa alasan yang
menjadi sebab di tolaknya pengajuan judul TA dari mahasiswa. Di antaranya; Pertama, karena judul TA dan
metodologinya sama dengan TA yang pernah di ajukan oleh mahasiswa lain di tahun
sebelumnya. Kedua, wilayah garapan TA
yang di ajukan kurang relevan dengan prodi program TI STTNJ, seperti pembuatan
program rapot online. “Itu kan siswa SMK sudah bisa garap” tegasnya. Ketiga, untuk pembuatan alat memang
sudah tidak diterima lagi. “Terkecuali alat itu memang benar-benar baru dan
bisa memadukan unsur mata kuliah yang ada di jurusan TI, misalnya dari
matakuliah teknik I/O, Informatika atau yang lain” Imbuh Abd. Karim.
Ketika ditanya
soal banyaknya keluhan mahasiswa yang pengajuannya di tolak, bahwa judul TA
yang di terima terkadang sederhana, padahal mereka merasa judul TA-nya lebih ‘rumit’.
Abd. Karim menanggapi, sesederhana
apapun judul TA yang di ajukan, asal metodenya termasuk baru dan berbeda dengan
kebanyakan TA mahasiswa lain, memang bisa diterima. “Metode yang di utamakan.
Metode yang dia pakek apa. Bahkan kalaupun bahasa pemrograman yang di pakek
adalah Delphi jika metodenya baru maka kemungkinan bisa kita terima. Semisal
metode AG (Alghoritma Genetika, red)
atau bisa metode Fuzzi. Bukan hanya copy paste” katanya. Seiring dengan
harapan STT Nurul Jadid kedepan, untuk memajukan dan mengembangkan semua elemen
civitas akademika, terlebih elemen kapasitas keilmuan mahasiswa supaya bisa
bersaing dengan dunia luar. “STT Nurul Jadid terus melakukan perbaikan di sana
sini, salah satunya adalah dengan meningkatkan great TA mahasiswa. Untuk itu sudah selayaknya kompetensi mahasiswa
perlu ditingkatkan” Ujar Abd. Karim.
“Saya harap
mahasiswa STT itu paling tidak, ada satu bahasa pemrograman yang dikuasa,
sehingga tidak ada kata bingung lagi untuk menghadapi TA kedepannya” harap pria
yang mengajar mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Pengantar
Arsitektur Komputer tersebut.
Abd. Karim kepada
Misterius Pos menerangkan, ketika ditemui di kantor STTNJ, terkait
kriteria-kriteria TA yang bisa memenuhi kualifikasi TA terbaik. Menurutnya, TA
yang bisa masuk kualifikasi terbaik, diantaranya adalah; pertama, dinilai dari nilai orisinalitasnya. TA harus asli buatan
sendiri, bukan dibuatkan orang lain, lebih-lebih harus bukan plagiasi. Kedua, TA berasal dari hasil penelitian.
Abd. Karim mengakui, memang agak sulit untuk membedakan TA mana yang merupakan
hasil penelitian, dan TA mana yang cuma karangan mahasiswa. Kendati demikian,
menurutnya pasti ada beda yang bisa di lihat. “Nanti bisa dibuktikan saat
ujian, nanti akan ketahuan, hasilnya akan beda, antara hasil penelitian
sungguhan dengan yang cuma mengarang” tegasnya. Ketiga, dinilai dari metode yang di gunakan. Jika metodenya baru, maka
hal itu bisa menjadi nilai lebih dari TA yang dibuat mahasiswa. Dan yang
terakhir, di nilai dari manfaatnya. “Sejauh mana, dan sebesar apa dampak manfaat
yang ditimbulkan dari TA yang dibuat mahasiswa, baik untuk kepentingan penelitian
lanjutan, kepentingan lembaga, ataupun untuk kepentingan khalayak umum,
masyarakat” pungkas Abd. Karim. (JZ/HRSN)
0 komentar: