UAS tak Bikin Jerah Mahasiswa ‘Nyontek’
KAMIS, (10/1/2013)-Memasuki hari ke empat
Ujian Akhir Sekolah, Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid berjalan aman-aman saja,
nampak dari minimnya pelanggaran-pelanggaran terkait dengan pakaian dan macam
sebagainya. Namun masih ada satu kejanggalan yang masih belum lepas dari
keperibadian mahasiswa, nyontek atau
kerja sama dalam satu tujuan.
“Kalau saya tidak “Nyontek” mungkin saya tidak
bisa lulus, apalagi ini UAS yang akan menentukan banyak tidaknya SKS yang saya
dapat, ya mau gak mau saya harus kerja sama dengan mereka, dari pada harus
mengulang tahun depan.” Ujar Dono (nama samaran) mahasiswa semester satu prodi
teknik informatika dari Bondowoso.
Tradisi “Nyontek” sudah mendara daging bagi
anak bangsa, bukan hanya di kampus-kampus kecil, Seperti di Universitas
terkemukan pun masih ada yang tukar
jawaban dengan temannya. “Sama saja, bukan hanya di sana, di sini juga banyak
mahasiswa yang kerja sama ketika UAS, ataupun hal-hal lainnya demi mendapatkan
nilai yang memuaskan.” Kata mahasiswa Universitas Negeri Malang yang enggan
disebut namanya.
Dalam salah satu ruang kelas banyak yang
melakukan hal tidak terpuji, seperti yang di lakukan mahasiswa semester satu,
Mr. X (nama samaran) ketika mengikuti UAS mata kuliah Matematika di ruang dua
STT Nurul Jadid. Dia ketahuan tim Misterius Pos saat menjalankan aktifitanya
sebagai mahasiswa tukang contek
(10:43 wib).
Rata-rata pendapat mereka ketika di minta
keterangan oleh Misterius Pos, banyak yang beranggapan, kalau tidak nyontek kemungkinan besar kita tidak
akan lulus, karena kita tidak ada persiapan sama sekali. Andik_dika mahasiswa
semester III menanggapinya, pengumuman sudah jelas terpampang sejak seminggu
menjelang UAS, kenapa masih ada yang beranggapan belum siap?
Dari beberapa mahasiswa yang terdaftar,
sedikit dari rata-rata yang mengerjakan soal dengan sendirinya. sehingga
asumsinya bagi masyarakat seolah-olah tidak ada bedanya kuliah biasa dengan UAS
yang di laksanakan satu semester sekali.
“Dengna UAS seharusnya kita jadikan barometer,
sejauh mana kemampuan kita dalam mengolah pelajaran yang telah Dosen berikan,
mampukah kita bekelahi dengan kemelut ruwetnya
soal yang dihadapi? bukan malah berlomba-lomba mendapatkan nilai bagus tapi
hasil kerja temannya.” Kata Andika_dika saat di minta keterangan Misterius Pos di
sela-sela diskusinya.
0 komentar: