Maraknya Interaksi Mahasiswa dan Mahasiswi
Akhir-akhir ini interaksi antara putra-putri di kampus STT
Nurul Jadid kian meresahkan pihak keamanan kampus. Pak Subandri juga merasa
kesulitan untuk menemukan solusi dalam mengatasi keliaran mahasiswa yang
semakin dilihat bertambah parah. Sejatinya, calon mahasiswa sebelum
mendaftarkan diri sebagai mahasiwa STT Nurul Jadid, terlabih dahulu mereka
sudah dikenalkan berbagai macan aturan-aturan lembaga. Salah satunya, larangan
bagi mahasiswa STT Nurul Jadid berkomunikasi dengan lawan jenis di area kampus.
Mengingat posisi STT Nurul Jadid berada dalam naungan pondok pesantren.
Bagian keamanan kampus juga menjelaskan, “saya
tidak akan pandang bulu dalam menjalankan tugas ini, siapapun orangnya jika
melanggar aturan-aturan yang telah diterapkan oleh lembaga, maka itu kewajiban
saya untuk menegurnya.” Kata Pak Subandri saat di minta keterangan Misterius
Pos.
“jangan mentang-mentang sudah berkeluarga,
lantas seenaknya saja ngomong di depan banyakknya mahasiswa. Saya tetap
bersikap adil dalam hal ini.” Tambahnya.
Ketuan STT Nurul Jadid juga menganjurkan
bagaimana sekiranya komunikasi antara mahasiswa dan mahasiswi bisa terjaga,
menurut beliau sangat tidak etis jika
mahasiswa STT Nurul Jadid berkomunikasi dengan lawan jenis di jarak yang
berdekatan. “jangan samakan kampus kita dengan kamus lain, di luar sana yang
segalanya terbuka.” Kata beliau saat memberikan penjelasan kepada pihak
keamanan.
Dan yang paling rawan di jadikan tempat pertemuan
yaitu di depan kantor LAB bagian ujung barat kampus, dan Al-Ghorizm. Kh.
Najiburrahman menginstruksikan kepada pihak keamanan untuk lebih diperketat
lagi penjagaannya di sekitar LAB STT Nurul Jadid.
“memang benar apa yang di sampaikan Ketua,
sering kali di depan LAB di jadikan tempat ngobrol putra-putri.” Kata Pak
Subandri, keamanan kampus STT Nurul Jadid.
“Kalau sudah para atasan yang bertindak
sedemikian rupa, mana mungkin bawahan tidak akan meniru mereka. Itu sudah jelas
bahwa atasan (karyawan lab) memberikan contoh buruk bagi mahasiswa dan
mahasiswi lannya, sehingga banyak bermunculan bibit-bibit baru yang mengikuti
jejeak mereka.”tandasnya.
Pak Subandri juga menegaskan, “sudah sering
saya beri pengumuman mengenai larangan-larangan berinteraksi lawan jenis di
berbagai sudut kampus, namun mereka seolah-olah seperti orang bodoh yang tak
mengerti apa-apa. Mereka bukan tidak bisa membaca, bukan tidak bisa melihat
(buta), mereka bahkan lebih ngerti dari pada saya mengingat pendidikan mereka
sampai ke perguruan tinggi. Namun apa yang mereka lakukan, tidak ada respon
sedikitpun dari pengumuman yang saya tempelkan di tembok-tembok gedung.
Tandasnya, dengan raut muka garang menyikapi pertanyaan dari Misterius Pos.
keren blognya, kujung balik ya ADRO TEXTILE Konveksi Murah Indonesia – Tlp 081362666444 !
BalasHapus