Cetak Abu-abu Kampusku



Master plan pembangunan kampus STT sudah berubah total dari rencana awal. Berdasarkan keterangan yang kami dapat dari Sugio Ahmad (PUKET III STTNJ), “dulu ketika saya baru diminta untuk membantu membesarkan kampus STT, saya bersama teman-teman yang ada waktu itu sempat merumuskan desain pembangunan gedung STT. Pada waktu itu hasil perumusan tersubut, STT akan dibangun secara berkala dengan desain leter “U”. Tahap pertama kita akan membangun gedung pusat yang akan diproyeksikan sebagai kompleks perkantoran STT, dan tahapan selanjutnya kita akan melanjutkan pembangunan kelas di sisi utara dan selatan memanjang ke arah timur. Jadi STT itu terlihat megah dari jalan akses Grinting dengan pintu gerbang yang megah di tepi jalan tersebut, di tambah lagi taman yang akan kita bangun di tengah-tengah kompleks kampus STT, sehingga kampus kita ini akan terlihat begitu hijau dan menjadi daya pikat tersendiri secara fisik bagi mahasiswa yang hendak mendaftar. Namun setelah pembangunan tahap pertama selesai tiba-tiba master plan maping area pembanguna PP. NJ berubah. Pondasi SMKNJ yang berdiri di sebelah timur STT menjadi tandah perubahan tersebut, maka apa boleh buat, leter “U” yang telah kita rumuskan bersama dulu juga ikut berubah. Akhirnya kita hanya bisa menyelesaikan pembangunan satu gedung STT berlantai dua seperti yang terlihat sekarang ini”.


Dari keterangan di atas kita masih kekurangan data untuk menyimpulkan sebenarnya pembangunan infrastruktur PP. NJ ini tidak mempunyai maping area yang baku atau sebenarnya pengelolah pembangunan PP. NJ membangun gedung sesuai kebutuhan saja.

Namun berdasarkan keterang Bapak Najiburrahman (Pimpinan STTNJ) dalam kesempatannya saat memberikan sambutan dalan acara workshop animasi 3D yang diadakan oleh KOMPAMUDIA, beliau menyampaikan bahwa ada perubahan master plan pembangunan gedung kampus NJ. Dalam jangka panjang gedung ketiga kampus di NJ akan ditempatkan di luar kompleks PP. NJ. Untuk STIKes akan ditempatkan di wilayah Paiton dan dua gedung berlantai tiga saat ini yang berdiri kokoh di timur pondok akan di tempati IAI, sedangkan STT sendiri akan membangun gedung di wilayah Jabung. “NJ mempunyai sebidang tanah di Jabung yang saat ini masih dalam masa sewah masyarakat. Nanti ketika masa sewah tersebut sudah habis maka saya rasa STT tidak akan berifikir panjang untuk segera membangunnya”. Imbuh Ra Najib.

Terlepas dari pembangunan jangka panjang tersebut ada hal yang harus kita soroti bersama mengenai infrastruktur internal kampus STT. Akses jalan menuju kampus kita masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Pada awalnya akses tersebut melingkar melewati gedung MANJ karena pada saat itu parkir masih berada di barat gedung MANJ. Baru-baru ini STT meindah tempatkan area parkir tersebut ke timur STT sehingga dengan otomatis rute kendaraan mahasiswa lebih dekat melewati lapangan ayaman. Masalahnya kondis akses jalan tersebut adalah tanah berabatu. Debu yang berhamburan ketika dilewati sangat mengganggu pernapasan dan ketika musim penghujan jalan tersebut menjadi licin dan juga membahayakan mahasiswa. Kalau mengaca pada banyaknya mahasiswa yang hilir mudik sudah seharusnya pihak STT membangun akses jalan yang layak. “saya sudah sering matur ke lembaga tentang pembangunan jalante rsebut, karena menurut saya juga tidak pantas kalu kampusnya sudah bagus begini masak jalannya kayak “gitu”, namun hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak lembaga”. Begitu tegas pak agus tukang kebun STT.

0 komentar:

BAGI YANG INGIN MENYUMBANGKAN TULISAN, BAIK BERUPA BERITA, OPINI, TUTORIAL, PUISI, CERPEN ATAUPUN YANG LAINNYA, BISA LANGSUNG DI KIRIMKAN KE E-MAIL | misteriuspos@gmail.com | ATAU BISA LANGSUNG BERGABUNG DENGAN KAMI DI GRUP FACEBOOK misterius pos