Batu Bata Perjuangan
Setiap
zaman memiliki tantangannya tersendiri. Itu yang harus dijawab oleh para pemuda
yang hidup di muka bumi ini. Bukan suatu hal yang dilarang ketika kita melihat
sejarah dan membanggakannya, namun tidak memberi efek yang positif atau ada
kesombongan merupakan hal yang dikhawatirkan saat membaca Kronologi sejarah tersebut. Melihat sejarah kita
ibaratkan hanya sebatas melihat kaca spion saat berkendara, larut pandangan
kita kepadanya dapat mengakibatkan lalainya kita pada hal didepan kita bahkan
dapat celaka yang berbahaya.
Semestinya kita melihatnya sebatas
untuk mengetahui keadaan belakangan sehingga kita bisa melakukan pembenahan
untuk kedepannya. Dan suatu hal yang perlu diperhatikan, sang pengedara terus
berjalan kedepan dengan tujuan saat melihatnya atau tidak. Tidak menjadi harapan para pendahulu saat
batu-bata perjuangan yang telah dibangun oleh mereka berhenti ditangan kita.
Bahkan kutukan yang besar saat kita
seakan-akan menghancurkan bangunan telah dibangun tersebut. Artinya, batu-bata
bangunan yang telah dibangun memang harus ada yang meneruskan serta
memperjuangkannya demi menjadi suatu bangunan yang utuh. Estafet perjuangan ini
pun tidak berhenti dan menemui kata asa dan puas sampai nyawa ini pergi
meninggalkan jasadnya. Namun bukan keterpaksaan akan meneruskan perjuangan ini
yang menjadi dorongan kita untuk bergerak, bukan pula sekedar mengisi
kekosongan bangunan yang mungkin telah retak, apalagi hanya untuk sebuah
eksistensi belaka yang diinginkan orang banyak. Tetapi yang menjadi pondasi
dasar dalam meneruskan batu-bata perjuangan ini
adalah karena rasa syukur atas karunia potensi yang diberikan Allah
kepada kita serta semangat beramal yang tak berjarak.
Semua itu kita antarkan untuk sebuah cita-cita
yang besar, baik bagi diri kita, keluarga, agama, bangsa dan negara kita untuk
mencapai suatu kemerdekaan yang hakiki, dimana manusia hidup dalam lingkaran
kehidupan yang damai dan madani. Seperti
yang di katakan bapak proklamator RI. “
Berikan 10 pemuda , maka akan ku guncang dunia”.
0 komentar: