Tiga Bulan yang Mengesankan
SELASA (2/4/2013)— Tiga bulan
sudah usia media harian STT Nurul Jadid “MISTERIUS POS”. Meski berawal dari
gurauan belaka, ide yang muncul dari satu orang yang kemudian direspon oleh
beberapa orang, akhirnya media harian STT NJ yang di bawa naungan LPM Algorizm
mampu bertahan hingga saat ini. “Saya tidak menyangka kalau Misterius Pos ini
bertahan hingga saat ini, yang telah menerbitkan 18 edisi, suatu kebanggaan
tersendiri bagi saya,” ujar Taufiq Pemred Misterius Pos sambil tertawa.
Pengambilan nama media harian ini
terkesan acak-acakan, karena menurut beberapa mahasiswa nama Misterius Pos tidak
elok pendengarannya. Dan juga banyak masukan dari beberapa mahasiswa, maupun
dari karyawan STT NJ untuk mengganti namanya menjadi Alghorizm Pos, Spotr News
dll. Namun Ahmad Taufiq menampik semua usulan tersebut, karena menurutnya jika
Misterius Pos berganti nama menjadi Alghorizm Pos, Spotr News supstansinya
sudah berubah. Oleh karenanya kita (red.) mematenkan media harian ini dengan
sebuatan Misterius Pos,” tandas Taufiq.
Isi berita yang terkandung dalam
media harian STT NJ hanya membahas sekitar kampus, kalaupun ada pembahasan
diluar kampus itu hanya terletak di rubrik opini. “Jadi, disamping kita
memberikan wadah untuk mahasiswa yang gemar menulis, media ini (Misterius Pos)
juga bertujuan untuk menjembatani kabar-kabar baru sekitar kampus, entah berita
tentang lembaga, ataupun tentang mahasiswa itu sendiri,” Lanjut Taufiq.
Dalam masalah penerbitan ternyata
tidak semudah yang kita banyangkan, media harian ini memanfaatkan hal-hal yang
ada, karena menurut pengakuan Andika salah satu kru Misterius Pos. “ Kita manfaatkan
fasilitas yang ada di kantor redaksi Alghorizm, misalkan; kertas, isolasi,
printer, gunting, dan beberapa hal lainnya yang masih bisa digunakan, kita jadikan
sistem pendukung penerbitan selain semangat dan keikhlasan kru untuk selalu
eksis,” kata Andika di sela-sela panasnya hari.
Andika juga mengisahkan ketika
Misterius Pos menerbitkan edisi ke-VII dan ke-X. Banyak menuai
kritikan-kritikan dari mahasiswa maupun lembaga. “Yang paling berkesan dalam
penerbitan media harian ini pada edisi ke VII, karena beberapa mahasiswa/i STT
NJ bahkan sebagian dosen mendapatkan sms yang pada intinya menjelek-jelekkan
Misterius Pos menyebar luas. Itulah yang membuat kita semakin semangat dalam
berkarya,” kata Andika editor majalah Alghorizm. “Ketika sebuah karya itu
direspon orang, berarti karya itu mendapatkan perhatian. Berbanggalah dengan
respon itu,” lanjut Andika mahasiswa semester IV. (Andika)
0 komentar: