Pembuatan KARTANU Massal di Nurul Jadid
RABU,
MISTERIUS POS- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU), terus berupaya
membangkitkan kembali program yang telah vakum belasan tahun, yakni Kartu Tanda
Anggota Nahdlatul Ulama’ (KARTANU). “Sejak tahun 2000, ketika saya menjadi
santri baru di Nurul Jadid hingga sekarang belum ada program kartanu,” kata H.
Diambang Fajar Ahya’, penanggung jawab program KARTANU (8/3/2013), Pondok
Mahasiswa (Gang E), PP. Nurul Jadid.
Kendati
demikian, di PP. Nurul Jadid, program tersebut baru pertama kali di adakan.
“Baru pertama kali diadakan pembuatan KARTANU di sini (PP Nurul Jadid),
dulu-dulunya tidak pernah ada,” ujar Fajar Ahya’.
Sebagaimana
yang telah di sampaikan oleh tim survei dari PBNU, bahwa anggota Jam’iyah Nahdlatul
Ulama’, prosentase terbesar keanggotaannya ada di Jawa timur. Namun simbol,
tanda bukti yang melambangkan keanggotaan NU masih belum ada, oleh karena itu,
PBNU berusaha menghidupkan kembali program yang telah lama vakum. “Dulu saban
tahun ada pembuatan KARTANU di rumah saya, waktu saya masih SD. Namun beberapa
hari kebelakang tidak ada kelanjutannya,” imbuh Fajar.
Oleh
karena itu, pihak kesekretariatan PP. Nurul Jadid memfasilitasi program PBNU
tersebut, dan sudah di jalankan di dalam pondok sejak tanggal 3/3. Tim pembuat
KARTANU yang mendapatkan mandat dari PBNU, di beri batas waktu satu minggu
setiap Majelis Wakil Cabang (MWC) NU. “Kebetulan di sini (PP. Nurul Jadid)
sejak hari minggu kemarin (3/3) pembuatan KARTANU telah berjalan. Mulai dari
SMP, MTs, SMA, SMK, MANJ, Mahasiswa sampai Keluarga Pengasuh. Di setiap lembaga
mendapatkan jatah satu hari,” kata Fajar.
“Untuk
mahasiswa yang berstatus santri, hari jumat dilaksanakan pemotretan di pondok
mahasiswa, dan mahasiswi bisa langsung koordinasi ke Penjab putri,” tandas Fajar,
yang saat ini tercatat sebagai kepala Wilayah Pondok Mahasiswa, PP. Nurul Jadid.
Pembuatan
KARTANU yang di selenggarakan di PP. Nurul Jadid, hanya untuk mahasiswa dan
siswa yang masih berstatus santri aktif, karena menurut keterangan yang di
peroleh Misterius Pos, dari penjelasan Fajar, bahwa, selain santri aktif tidak
berkenan membuat KARTANU di dalam pondok, karena di setiap desa sudah ada yang
mengordinir pembuatan KARTANU tersebut, seperti: Pengurus Ranting dan Pengurus MWC
NU setempat.
0 komentar: